Salah satu kekhasan arsitektur Jepang adalah mengeksploitasi ruang dan memaksimalkan penggunaannya sebagai komoditas berharga karena demografi yang tinggi sehingga pembangunan rumah seringkali minimal. Dengan demikian rumah tinggal dibuat dengan memaksimalkan proporsi sebaik mungkin. Nobuyoshi Hayashi memberikan demonstrasi fitur ini dari sebuah rumah yang mentitik beratkan pada aktivitas kerja. Ruang minimum justru dibuat dengan maksud supaya ia multifungsi.
Dari luar sudah dapat diidentifikasi bahwa rumah ini juga memiliki fungsi kerja. Area dibawah atap runcing berfungsi sebagai hunian sementara prisma segi empat dengan kaca terbuka merupakan ruang kerja.
Interior ini menunjukkan di mana bagian hunian dan ruang kerja terhubung tetapi dipisahkan oleh sebuah panel geser yang bisa dibuka dan ditutup sesuai keinginan. Ruangan ini memanfaatkan tinggi bangunan secara keseluruhan, sementara dapur terletak di area yang sama di bagian akhir pembatas.
Sebelum ruang ini menyatukan dapur dan ruang keluarga, tempat ini sekedar penghubung ke lantai atas, dimana desain tangga hadir sebagai elemen terpisah dari ruangan. Bentuk atap yang runcing terbagi menjadi dua wilayah, bagian pertama memanfaatkan skala langit-langit ruangan yang tinggi, sementara bagian lain berfungsi sebagai lantai dimana kamar tidur berada.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, tangga merupakan elemen desain terpisah dari rel. Formasi tertinggi terhubung dengan dinding, sementara bagian bawahnya terhubung lantai dengan solid.
Desain sudut rumah bagian ini terkesan tidak biasa dan jarang dilihat. Panel yang terdapat di bagian dalam atap menjadi bagian dari elemen visual yang menampakkan bagian luar rumah. Sementara itu patio dapat diakses melalui jendela besar di sisi ruangan.
Bagian depan rumah yang merupakan ruangan kerja memiliki relasi visual langsung ke jalan. Ruangan ini dibangun dengan premis maksimal: ruang penyimpanan dan area kerja efisien yang menunjukkan ciri khas desain minimalistik Jepang.
Suka proyek ini? Coba intip buku ide ini.